Senin, 13 Desember 2010

Waspadai Pengeras Kalbu!

Sesuatu ada tentunya dengan adanya sebab merupakan satu perkara penting dalam mengobati dan menerapi satu penyakit. Berapa banyak dokter atau tabib yang gagal memberikan obat yang pas karena tidak mengetahui sebab penyakit tersebut.

Kalbu yang keras adalah penyakit berbahaya yang terjadi tentunya dengan sebab-sebab tingkah laku pemiliknya. Diantara sebab-sebab kerasnya kalbu adalah:


1.  Ketergantungan kalbu terhadap dunia dan melupakan akhirat. Kalu kalbu sudah keterlaluan mencintai dunia dari pada akhirat, maka kalbu tergantung terhadapnya, lambat laun keimanan menjadi lemah dan semakin berat menjalankan ibadah.


2.    Lalai pada asalnya adalah lupa yang terjadi karena tidak sadar. Allah jelaskan hal ini dalam firmannya:
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (dari padaNya).” (QS. Al-Anbiya’: 1)
 

Imam asy-Syaukani menjelaskan pengertian Ghaflah (lalai) dalam ayat ini dengan menyatakan: “Pengertiannya mereka berada dalam kelalaian oleh duni dan berpaling dari akherat tidak bersiap-siap dengan kewajiban mereka berupa iman kepada Allah dan melaksanakan kewajibannya dan menjauhi larangannya.”(Fathu al-Qadir 3/566)
Sebab ini memiliki pengaruh langsung dalam mengerasnya kalbu. Sehingga Imam Ibnu al-Qayyim menyatakan: “semakin kuat sifat lalai dalam kalbu semakin membuatnya keras.” 
Lalai merupakan penyakit berbahaya apabila telah menjalar di dalam kalbu dan bersarang dalam jiwa. Karena akan berakibat anggota badan saling mendukung untuk menutup pintu hidayah, sehingga kalbu menjadi keras dan terkunci.
Allah berfirman, yang artinya: “Mereka itulah orang-orang yang kalbu, pendengaran, penglihatnnya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.”(QS. An-Nahl:108)
Dalam ayat di atas Allah memberi tahukan, bahwa orang yang lalai adalah mereka yang memiliki kalbu keras membatu, tidak mau lembut dan lunak, tidak mempan dengan berbagai nasehat. Kalbu yang keras bagaikan batu atau bahkan lebih keras lagi, karena mereka punya mata, namu tak melihat kebenaran dan hakikat setiap perkara.
Karena itulah Imam al-Alusi menyatakan: “Kerasnya kalbu adalah sumber keburukan dan ia bersumpah dari panjangnya kelalaian terhadap Allah.”


3.    Kawan yang buruk. Ini juga salah satu sebab terbesar yang mempengaruhi kerasnya kalbu dan jauhnya seseorang dari Allah. Orang yang hidupnya di tengah-tengah manusia yang banyak berkubang dalam kemaksiatan dan kemungkaran tentulah akan terpengaruh. Sebab teman yang buruk akan berusaha menjauhkannya dari keistiqamahan dan menghalanginya dari mengingat Allah, sholat dan berakhlak mulia. Oleh karena itu di dpatkan dalam al-Qur’an perintah Allah kepada RasulNya untuk bergauk dengan orang-orang shalih, sebagaimana firman Allah, yang artinya:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeruh Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini, dan jangnlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya adala keadaannya melewati batas.”(QS. Al-Kahfi:28)

4.    Terbiasa dengan kemaksiatan dan kemungkaran. Dosa merupakan penghalang seseorang untuk sampai kepada Allah. Ia merupakan pembegal perjalanan dan mengembalikan ke perjalanan yang lurus. Kemaksiatan meskipun kecil, tekadang memicu terjadinya bentuk kemaksiatan lain yang lebih besar dari yang pertama. Maka melemahlah kebesaran dan keagungan Allah di dalam kalbu dan melemah pula jalannya kalbu menuju Allah dan kampung akhirat sehingga menjadi terhalang dan terhenti tak mempu lagi begerak. Lihatlah keterangan Rasulullah dalam sabdanya: 
“Seorang hamba apabila berbuat dosa karna kalbunya ditutupi diwarnai titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kalbunya. Inilah Raan yang Allah jelaskan dalam firmanNya, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’ (QS. Al-Muthafifin:14)

5.    Berpaling dari mengingat Allah, Kematian, Sakarat, Kubur, dan Kaedah-syaratnya. Sehingga seluruh perkara akhirat baik berupa adzab, nikmat, timbangan amal, mahsyar, shirath, surga dan neraka, semua telah hilang ingatan dan kalbunya demikianlah akibat lalainya manusia dari mengingat Allah karena kesibukkan yang menenggelamkan mereka dalam urusan dan nikmat dunia yang fana ini. 

Memang tidak dipungkiri membicarakan permasalahan dan urusan dunia adalah perkara mubah, namun tenggelam dan menghabiskan waktunya. Hanya untuk urusan tersebut menjadi kalbu keras karena hilangnya kalbu dari berdzikir kepada Allah. Oleh karena itulah hati ini telah mati sebelum kematian tubuh. Rasulullah pernah bersabda:


“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan yang tidak berdzikir seperti perumpamaan orang hidup dan mayat (yang mati)”(Muttafaqun ‘alaihi)
Demikian beberapa penyebab kerasnya hati. Agar kita semua dapat menghindarinya.


Oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc
(majalah elfata edisi 01 volume 01)

Sabtu, 11 Desember 2010

Ya Rabb, Ampunilah Aku dengan Luasnya Rahmat-Mu

Abu al’atahiyah berkata:

Ya Tuhanku, jangnlah engkau menyiksa diriku
Sebab aku tlah mengakui segala dosa yang diperbuat olehku
Tiada usaha yang aku punya selain harapanku dan ampunan-Mu
Jika Engkau mengampuniku, serta prasangka baik dariku
Betapa banyak kuperbuat kesalahan dan dosa-dosa
Namun Engkau Maha Pemilik keutamaan dan karuniaBila ku tenggelam memikirkan penyesalanku
Ku kan gigit jari dan dapat putus asa dari rahmat-Mu
Mereka mengira aku insan yang baik hati namun sesungguhnya
Aku manusia terburuk, andai saja Engkau tak memaafkannya
Aku bisa gila dengan indahnya dunia yang penuh perhiasan
Aku habiskan umur panjangku hanya dengan berangan-angan
Andai saja diri ini benar-benar zuhud di dunia
Niscaya aku akan jauh berubah dari keadaan sebelumnya


[Al-Adab al-‘Arabi wa Tarikhuhu, cetakan Jami’atul Imam Muhammad bin Su’ud 
al-islamiyyah, hlm 21]

Kamis, 09 Desember 2010

Cinta Surat Al-Ikhlas

Ada seorang sahabat dari Anshar yang mengimami kaumnya di masjid Quba, setiap kali sesudah membaca surat al-fatihah ia membaca surat “Qulhuwallahu ahad” (al-ikhlas) setelah itu baru  ia membaca surat lainnya. Ia melakukan hal ini di setiap rakaat. 

Lalu para sahabat bertanya kepadanya: “Engkau selalu membaca surat al-ikhlas, apakah engkau menganggap tidak mencukupi membaca surat itu saja. Hingga engkau membaca surat lainya”.
Lalu ia berkata: “aku tidak akan meninggalkan membaca surat al-ikhlas, jika kalian suka saya mengimami kalian dengan apa yang saya lakukan ini, dan jika kalian tidak suka saya tidak akan mengimami kalian.”

Padahal mereka menganggap ia orang yang paling utama dalam mengimami mereka, dan mereka tidak suka orang lain menggantikannya untuk mengimami mereka. Tatkala Raulullah Shalallhu ‘alaihi wasalam. Berkunjung kepada mereka, kejadian ini mereka sampaikan kepada beliau. 

Lalu Rasulullah bertanya: “Wahai fulan! Apa yang membuatmu tidak mengerjakan apa yang di perintahkan teman-temanmu? Apa yang membuatmu senantiasa membaca surat al-ikhlas di setiap rakaat?”
Lalu ia menjawab: “Aku mencintainya.”                        
Lalu Rasulullah bersabda: “Kecintaanmu kepadanya membuatmu memasukkanmu ke surga.”


(HR.Bukhari dan Tirmidzi)

Senin, 06 Desember 2010

Jalani Hidup dengan Cinta

Kejenuhan pada diri saya tidak hilang-hilang. Dan aku putuskan untuk pergi ke Toko Buku Halim Jaya. Disana saya sudah akrab dengan salah satu penjaganya. Namanya Mbak Ulfah. Mbak Ulfah, beliau sudah aku anggap seperti mbak saya sendiri. 

Kita berdua sering sekali sharing masalah ilmu, keluarga dan banyak lainnya…hehe
Ya disini awalnya mbaknya bercerita mengenai masalahnya, tetapi masalahnya Rahasia :p
Lah lalu tiba-tiba aku mengungkapkan unek-unekku dan aku larut akhirnya aku menangis di pundak beliau. Beliau menasehatiku dengan tutur kata yang sangat lembut dan sopan. Enak kalo aku dengar.

Aku cerita banyak tentang dakwah di sekolah dan teman-temanku yang seperjuangngan denganku. Sampai akhirnya aku bercerita tentang hal ketertarikan dengan lawan jenis. Mbak Ulfah tetap menjawab dengan santai amat nyantai. Malah mbaknya bilang aku lucu…hehe. Mbaknya bilang kata-kata yang masih aku ingat:

“ya memang kalo masalh itu agak sulit. Setidaknya kamu harus menundukkan pandangan kalo berjumpa dengan orangnya. Tapi tetap biasa aja. Harapannya kalo benar kita mencintai sesorang karena Allah ya disyukuri saja.  Jalani hidup dengan cinta.”

Ya dari hasil sharingku dengan mbaknya tadi. Membuat fikiranku agak lega. Karena saya rasa mbaknya lebih berpengalaman. Dan sifatnya yang ke ibuan yang membuat aku nyaman dekanya. Hehe. Dari beliau juga sekarang aku merenung agar menjalani hidup ini dengan cinta.

cinta kepada Allah
cinta kepada Rasulullah
cinta kepada Makhluk.

Cinta Allah 

Cinta Allah kepada makhluk dan cinta makhluk kepada Allah adalah cinta yang paling tunggi. Cinta kepada Allah merupakan karakter dari seorang mu'min. Allah berfirman: 

"Dan diantara manusia ada yang menyembah-nyembah Tuhan selain Allah. mereka mencinntainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah."(Surah Al-Baqarah:165)

Cinta Rasulullah
  
Rasulullah adalah orang yang paling cinta kepada umatnya. Maka dari itu Rasulullah harus menjadi manusia yang paling dicintai. kedudukan Rasulullah dicintai berada di bawah Allah. Rasulullah berkata kepada Umar bin Al-Khaththab:

"Demi yang diriku yang berada ditanganNya. Belum sempurna iman anda sampai aku menajdi orang yang lebih anda cintai dari pada dirimu sendiri." (HR Al-Bukhari no: 6257)

Cinta Makhluk

Cinta kepada makhluk sudah naluri setiap insan. Allah tidak melarang cinta kepada makhluk. Tetapi haruslah tetap atas dasar Allah dan tidak boleh melanggar syariat. Rasulullah bersabda:

"Cintailah orang yang ingin anda cintai sekedarnya saja, sebab suatu hari bisa jadi membenci anda. Dan bencilah seseorang sekedarnya saja, sebab bisa jadi dia menjadi orang yang anda cintai suatu hari."(dishahihkan Al-Muhaddits Al-Albani dishahi Al-Jami' no 178)

Intinya semoga hidup yang kita jalani ini selalu berjalan dengan adanya Cinta :)

Jumat, 03 Desember 2010

Do'a Membalas Cinta

Mengungkapkan cinta kepada sesama muslim adalah hal yang disyariatkan.Apalagi mengungkapkan cintanya karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala hal itu akan lebih mempererat ukhwah atau tali persaudaran di jalan Allah. Tetapi alangkah baiknya ungkapan ini diucapkan ke sesama jenis bukan ke lawan jenis untuk tidak menimbulkan fitnah.

Apabila kau ucapkan,

"Uhibbuka fillah." (aku mencintaimu karena Allah)

Niscaya persaudaraanmu dengan saudaramu sesama muslim akan lebih kukuh.Bagi kamu yang mendapat ungkapan tersebut, maka ucapkan,

"Ahabbakalladzii ahbabtaniilah." (Semoga Allah mencintaimu yang cinta kepadaku karena-Nya)*

*(Riwayat Abu Dawud 4/333. Al-Albani menyatakan hadits tersebut hasan dalam hadits Shahih Abi Dawud 3/965)

Senyuman aneh

Hari ini setelah UAS hari pertama selesai. Kulangkahkan kakiku menuju kantin sekolahku bersama sahabatku, Az Zahroh. Ku menuju ke salah satu kantin yaitu kantin biru. Disana aku hanya membeli XON-C, tablet vitamin C. karena memang aku lagi sakit sariawan. Lah sahabat saya ini makan, kutemani saja dirinya. Kita berdua duduk di kursi depan lab kimia. Tiba-tiba aku merasa ada yang lupa aku bawah. “Ow ya kotak makanku di jok sepedaku.” Kemudian aku bergegas untuk mengambilnya di  sepeda motorku.

Lah, cap cus saja aku menuju ke parkiran. Tapi sebelumnya aku melewati lapangan utara. Disana aku melihat sekerumunan anak kelas XI. Dan tiba-tiba ada seorang Mas yang berada di kerumunan itu tersenyum  ke arahku. Aku memang mengenal Mas itu karena dia memang  pernah mengantarku pulang ke rumahku. Dan sudah lama sekali beliau tidak menyapa aku. Jadi aku agak bingung. Ketika dia menyapa seperti itu. Karena memang jarang sekali seorang Mas kelas XI tersenyum padaku. 

Sambil kebingungan kubalas senyumannya, tetapi tetap dengan ekspresi biasa. Lalu langsung saja aku menuju keparkiran. Tiba-tiba ketika berjalan aku tersenyum kecil sendirian..hehe

SMS

Kemarin 02 November 2010, ketika aku bangun dari tidurku. Tepat pukul 03.22, aku lihat hapeku dan ada tulisan “ 1 PESAN DITERIMA” lalu aku buka aja smsnya. Eeee…ternyata dari Mas Affan (seorang alumni smala) yang isi smsnya..


Rasulullah bersabda: “Laki-laki sempurna itu banyak dan wanita sempurna itu hanya 4: Aisyah binti Muzamin, Maryam binti Imron, Khadijah binti  Kuwalid, Fatimah binti Rasulullah” penyair mengatakan “Maka berserupalah kalian kepada mereka meski belum dapat menyamainya. Karena menyupai dengan mereka adalah suatu kemenangan”
Kemudian aku renungkan isi dari sms.


”Subhanallah sekali mereka… mungkin diriku tidak ada apa-apanya . Aku hanya wanita biasa yang masih bodoh dan masih sangat awam. Untuk menyamai mereka saja, mungkin aku tak mampu.”
 
 Tapi tiba-tiba satu tetes air mata jatuh membasahi pipiku. Ku usap air mataku dengan tangan kananku. Lalu aku berdiri sambil menghirup nafas dalam-dalam, lalu ku lepaskan perlahan dan ku ucap 


“Bismillahirrahmaanirrahiim”