Minggu, 28 Juli 2013

Sejuta Impian

Empat tahun yang lalu aku memimpikan ini semua. Empat tahun pula aku memendamnya. Sekarang hadir lagi, dan sangat dekat. Aku telah memasuki. Alhamdulillah, impian selama empat tahun yang telah tertutup kini telah terbuka. Masih ada sejuta mimpi yang belum aku raih.

Sabtu, 20 Juli 2013

Makjleb..

Obrolan ini terjadi di hari kedua puasa, disaat itu aku lagi di sekolah malam-malam sama teman-teman kelasku. Memang kita mau shalat Isya' dan terauwih di mantan sekolahku kami. Karena kita sering kali buntu tak tahu harus kemana kalau mau shalat. Kebetulan kita misah-misah. Dan aku bersama dengan Kumis, teman yang unyu tapi yoh gak unyu banget (maksute opo iki) berjalan ke menuju koridor dan ke masjid berdua (karena aku takut gelap seh). Tiba-tiba dia tanya,,,
"Kon mbalik  a?
"Gatau, koyok smp"
"Ojok gelem, statuse gak jelas. php."
"*jleb*"

aku cuma diam, dan dia berjalan dengan cepat sambil menakut-nakutiku di tengah kegelapan.. hoho.. 

Dan Akhirnya Aku Getir

Pada akhirnya aku jatuh lagi. Aku jatuh diatas semua pertahanan yang aku punya. Aku tak pernah ingin jatuh. Aku tak pernah. Siapa sih orang yang mau jatuh? Jatuh itu sakit dan yang jelas gak enak. Aku tahu mungkin sudah waktunya.. dari serangan pertama dan kedua yang aku biasa saja, gak pernah ngeluarin air mata ini. Walaupun memang aku sakit, tapi aku legowo. Ketiga aku goyah. Aku mulai tak tahu, harus kemana lagi aku melangkah. Hingga serangan yang kelima pun, akhirnya aku merasa aku berada di posisi aku paling rendah, benarkah? aku tak tahu itu. Aku tak tahu. Mungkin masih ada posisi yang lebih rendah lagi. 
Di mata Allah, yang begitu rendah. Kamu tahu apa? Iman yang ada pada diri mereka. Semakin rendah Imannya maka semakin rendahlah orang itu kepada Allah. Ingat, ingat.. Bukan berkata seperti ini

"masalah terlalu berat bagiku ya Allah, aku tak sanggup......."

tetapi katakan

"Ya Allah, masalahku berat tapi aku memiliki Engkau yang Mahakuat . Aku mohon selesaikan masalah ini"

Ingat.. mengeluhlah kepada Rabbmu, bukan kepada manusia yang hanya bisa menambah masalah saja. Maka dari itu terkadang aku lebih memilih diam sendiri dari pada mengatakan apa yang aku rasakan kepada orang lain.

Rabu, 03 Juli 2013

Jangan Berakhir

Hari itu, aku dan kamu bermain-main. Sudah satu tahun kita tak pernah main-main seperti itu kan kawan? Senangkah kamu? Aku tak tahu, aku senang atau tidak. Tapi yang pasti aku menemukan jawaban dari semuanya. Atas keraguan yang ada selama 1 tahun ini.

"DAAAAARRR" memang bunyi permainan tak seperti itu, tak seperti ledakan bom. Tapi gambarannya seperti itu untuk hati dan perasaan kita. 

Memang bahagia, tapi hanya sementara. Aku tak pernah ingin menangis lagi tentang hal ini. Karena memang tak perlu aku menangis sesuatu, yang aku rasa terlalu berharga untuk aku keluarkan air mataku.

Memang kita bahagia, kita senang, kita menikmati, tapi memang tak bisa digambarkan dengan kata-kata apa yang dirasakan

Hingga akhirnya terbesit di hati ini.
"Bisa nggak hari ini nggak berakhir, Bisa nggak nambah 1 jam lagi. Bisa nggak balik ke awal tadi. Bisa nggak 1 hari itu lebih dari 24 jam. "

Tapi sayangnya itu gak bisa terjadi.. dan sudah berakhir..

Aku tak tahu, apa yang harus ku ucapkan mungkin kata "maaf dan terimakasih" saja yang bisa kuberikan. Bukan Cinta yang selama ini kita idamkan, kawan.