Senin, 14 Desember 2015

Kamu, Aku dan Dia

"Mencintai seseorang juga berarti kau tidak pernah bisa membencinya, bahkan jika dia membuatmu sakit, membuat kamu membencinya, tapi kau tidak pernah bisa.
Mencintai seseorang bukanlah kau tidak membenci mereka, kau tidak pernah bisa membencinya, jika kau mencintai seseorang"
-narasi R 1988 by Bo Ra-

Entah hati yang sedang goyah entah bagaimana, yang jelas kita tidak pernah membenci orang yang kita cintai sekalipun mereka menyakiti kita seperti apa. Memang cinta itu buta. Aku telah lama dibutakan cinta hingga aku lupa caranya untuk memulihkan hati ini. 
Aku tak tahu harus memulai dari mana. Aku tak sanggup membenci keduanya, aku hanya bisa percaya suatu hal. Kamu seperti tangan kanan bagiku, dan dia orang baik yang datang selalu menjadi tempat sampah aku dan kamu. Tapi Kamu dan Aku sudah tak ada artinya. Sedangkan Kamu dan Dia sebut saja Kalian yang aku cinta baik-baik saja. Iya kalian yang saat ini lagi bahagia bersama. Sungguh kalian awalnya membuat frustasi, entah apa itu yang jelas aku tak bisa untuk membenci kalian. Cuma bisa disenyumin aja buat kalian.
Tapi di sisi lain aku sangat menyadari, bagaimana dengan Rabb kita? Bisakah Rabb kita membenci kita? Kalau ditanya mengenai ketidak adilan, bukan kita yang merasa tak adil tapi bagaimana harusnya Allah membenci kita? Entah kenapa aku takut, suatu saat Allah telah bosan dengan dosa kita dan kita bukan menjadi orang yang dicintai Allah. hmm... Aku teringat suatu hal, kita memang semua mengaku mencintai Allah tapi pernahkah kita semua berfikir Apakah Allah mencintai kita? Yah cukuplah suatu cinta yang tak terbalas ini, tak terbalas oleh manusia saja, Tetapi kepada Allah kita memberikan cinta ini, agar kelak hidup kita selalu barakah.