Senin, 14 Desember 2015
Kamu, Aku dan Dia
Jumat, 13 November 2015
Benar
Dunia ini punya banyak warna, orang-orangnya pun juga banyak macamnya. Kita memang diciptakan oleh Allah berbeda-beda dari bangsa dan suku yang berbeda guna untuk saling kenal satu sama lain. Iya Allah menyuruh kita untuk mengenal sagu sama lain
Banyaknya perbedaan yang ada kerap kali kita mempetak-petakan semuanya. Membuat mereka kotak tak menyatu. Jikalau warna itu menyatu kau akan melihat warna putih yang bersinar terang.
Anggaplah seperti urusan di dunia, semakin banyak kamu menyelesaikan segala urusanmu dengan benar. Kau akan menjadi cahaya. Cahaya penerang. Benar, bukab menurut kita. Tapi menurut Allah
Sabtu, 25 Juli 2015
Jujur
Jujur, suatu perilaku yang mulia. Jujur memang baik, apalagi Allah menjamin surga bagi orang yang jujur dalam hidup. Tapi tahukah kamu? Jujur bisa membawamu ke malapetaka? Jujur bisa membawamu ke suatu hal yang membawamu kepada suatu masalah. Yupz, mungkin kamu bilang dirimu terlalu polos. Iya polos, terlalu bodohnya dirimu tak bisa membedakan kata yang mana harus kau ucap ketika kamu bersikap jujur.
Mengapa demikian? Disini, Aku memiliki suatu permasalahan. Ada seorang perempuan yang sedang berjalan dengan pria dimana mereka telah akrab lama, kebetulan hari iti bau mulut si pria kurang enak. Si perempuan bilang "kamu gak gosok gigi ta, bau tahuk.yek.. *bete2 ga jelas tapi tetep jalan di samping pria*"
Dan ada jawaban lain "hmmm.. makan apa tadi? Kalau makan jangan yg aneh-aneh nantik gantengnya ilang "
Aku yakin dari kedua jawaban tersebut dapat dibedakan, keduanya memang memiliki sisi kejujuran tapi berbeda. Yang jawaban pertama cenderung menyedutkan si pria, serta jawaban yang kedua lebih mengarah memperbaiki agar si pria juga gak seberapa terpojokan. Hmm..
Kan.. jujur itu punyak banyak makna. Dan memang dalam kejujuran pun masih banyak topeng yang terselip.
Setidaknya memilih kata yang baik ketika berkata itu perlu, sambil memfilter apa yang kita ucap sebelum keluar.
Rabu, 29 April 2015
Mantapkanlah Hatiku Rabbku
Untuk pertama kalinya .. setelah sekian lama. Baru ini aku merasa mantap untuk menunggu sesuatu. Entah kenapa beda dari lainnya. Tapi seperti ada sesuatu yg diletakkan dihati ini dan saya merasa sudah mantap. Entah kenapa ini sudah waktunya untuk belajar memantapkan semuanya, hati ini, pikiran ini, sikap ini, semua hal yang menunjukkan kesikapan kita dalam menuju dewasa. Entah kenapa ini semacam suatu janji. Iya janji yang mungkin tak pernah terucap. Tapi.mungkin sedang berusaha menuju tujuan yang sama dengan jalan yang berbeda. Mungkin kita tak bertemu saat ini tak saling sapa saat ini. Entah kenapa. Untuk pertama kalinya aku merasa setelah sekian lama mencoba. Waktunya aku akhiri dan mencoba fokus untuk memperbaiki diri. Sambil menunggu kedatangan suatu hal yg membuatku menunggu saat ini.
Terimakasih yang sedang berjuang menuju tujuan yang sama.. semoga kita senantiasa dalan keberkahannya.. aamiin
Jumat, 17 April 2015
Be Simpel
Hidup itu simpel aslinya. Allah memerintahkan kita untuk beribadah kepadaNya (QS.adz-dzariyat:56). Yaudah kita beribadah kepadaNya. Contohnya aja sih kita shalat, kerjakan shalat. Oh yah kepadaNya kata ini jelas menunujuk hanya kepada Allah kita beribadah, gak ke yang aneh2. Gak perlu lah kita ke pak dukun, orang pinter, atau apa lah itu yang bikin kita dapet wangsit atau keberuntungan lainnya. Hmm.. inget bro sist!!! Dunia ini fana lho. Fana, kita disini cuma sementara buat apa toh nyari kebahagiaan yang fana.
Oh yah sih, kita hidup pasti semua pingin bahagia kan. Gak perlu yang aneh-aneh kan. Yang penting satu kan, bahagia. Yaudah simpelkan itu dengan beribadah kepadanya "amar ma'ruf nahi munkar". Eits.. hampir lupa. Jangan lupa kalau beribadah juga ada tuntutannya bro sist. Gak ngawur sembarangan. Misal shalat shubuh yang tuntutannya 2 rakaat, dijadikan 4 rakaat dengan alasan kan tambah banyak toh dengan begitu pahalanya makin banyak. Noo!!! It's big wrong. Yah kalau beribadah harus sesuai sama tuntutannya Rasul kita nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam.
Aku sih bahas begini cukup dulu sih. Maaf kalau banyak salah kata atau omong. Kalau gak suka tinggal ngomong bro sist. Kalau punya salah maaf yah.. haha
Sabtu, 21 Maret 2015
Alhamdulillah Ini Nikmat
Alhamdulillah.. aku pernah ditimpa suatu musibah yg menyebabkan aku tak bisa berjalan hingga sampek sekarang naik motor masih diliputi rasa trauma, dari sana aku bisa belajar bahwa aku hidup harus membutuhkan bantuan orang lain...
Alhamdulillah aku pernah merasakan rasanya ditinggal sahabat dari sana aku belajar bahwa sahabat begitu berharga dan gimana caranya kita menjaga mereka lebih menghargai keberadaan mereka yang seringkali menolong kita disaat suka dan duka.. pastinya..
Alhamdulillah aku pernah ditinggal oleh seorang laki-laki. Dari sana aku bisa banyak belajar bahwa seorang lelaki ingin dihargai, lebih didengarkan dan terlebih lagi dihormati pastinya, dan membuatku lebih ingin menjadi perempuan yang baik saat ini
Alhamdulillah aku berada di tempat aku menimba ilmu saat ini its d3 teknik kimia. Aku bersyukur, aku belajar hidup lebih baik dan menghargai menemui banyak orang yang luar biasa di tempat ini
Hal diatas merupakan hal2 yang bisa dibilang aku kurang bersyukur dengan nikmat Allah yg berikan kepadaku semuanya..
Orang tua yang selalu mendukungku, keluarga yang begitu mencintai.. dan hidup yg lebih dari cukup ini. Alhamdulillah ya Allah.. entah kenapa aku lebih senang untuk saat ini.. lebih nyaman dengan duniaku saat ini. Pastinya aku lebih bersyukur dengan yang engkau beri..
Ya Allah maaf jikalau banyak kelalaian yang aku buat.. maaf jikalau nikmatmu banyak yang tak aku syukuri... kali ini aku lebih belajar. Belajar bersyukur dari semua yang engkau keberi..
Alhamdulillah.. cukup katakan itu setiap syukur yang kita terima :)
Jumat, 27 Februari 2015
Perlahan tapi Pasti
Coba amati apa yang ada di isi hapemu saat ini. Semua chatnya, semua smsnya. Coba kalian amati. Semua telah berubah bukan?
Orang-orang yang kini mulai sering ngechat kamu, sms kamu, telepon kamu mulai berubah. Iya.. yang mungkin setahun lalu masih duduk di bangku SMA dan sekarang sudah kuliah. Hmm.. ada yang aneh memang
Yang dulu pergi ada, ada juga yang datang saat ini. Menyenangkan memang, ada yang pergi dan datang lalu beradaptasi lagi. Lalu berjuang lagi, tapi berjuang dengan orang yang berbeda.
Canggung?
Agak sih (bagiku)
Iya mungkin karena aku termasuk orang yang susah beradaptasi kali yah.. tapi entah lama kelamaan ada yang nyaman juga sih. Perlahan tapi pasti. Kita mulai menyenangi dengan hal-hal baru ini. Kadang juga membuat kita lupa dengan hal dulu.
Aku bersyukur aja. Alhamdulillah Allah selalu memberikan orang-orang baru yang pastinya lebih baik lah. Dan pastinya setiap orang yang ada disekitar kita. Benar-benar membawa perubahan bagi hidup kita. Memberikan warna-warni yang memang tak bisa dibeli.
Terimakasih buat semuanya sih pastinya. Yang sudah mengisi duniaku. Datang dan pergi silih berganti. Tapi kalian semua memiliki arti :))
Jumat, 20 Februari 2015
Melangkah ke Arah Lain
Selasa, 10 Februari 2015
Dibalik Meninggalkan
Waktu itu aku merasa sendiri.. hmm.. bukan sendiri juga seh. Tapi gak sendirian soalnya. Tapi merasa semua orang sudah pergi. Entah banyak yang hilang dalam hidupku saat itu. Memang sih banyak sekali yang bertemu lalu pergi. Tapi memang itu hidup. Kita harus ngapain lagi? Ada yang datang dan ada juga yang meninggalkan..
Aku sempat cerita atau entah marah hampir ke semua orang yang meninggalkanku mulai dari shinta, bi, ovi, intan, rizta, faizal, bas, rahma, banyak entah berapa orang yang pergi meninggalkan
Aku tahu mereka pergi punya alasan juga sih. Iya aku tahu. Tapi siapa orang yang mau ditinggalkan di dunia ini, gak ada kan? Sampek akhirnya aku belajar. Iya belajar.. memaknai arti ditinggalkan. Iya arti ditinggalkan memang cuma sakit. Iya karena yang biasanya ada sekarang gak ada atau pergi di tempat yang agak jauh. Hmmm. Lalu aku menyimpulkan.. mereka pergi pun beralasan juga gak ada. Lalu aku nyimpulin aja sih
"Memaknai kehilangan bukan dari sisi yang ditinggalkan karena ditinggalkan itu sakit, melainkan dari sisi yang meninggalkan. Karena meninggalkan memiliki alasan"
Berlari Bukan Untuk Kembali
Malam di tengah kamar aku memikirkan sesuatu. Sudah hampir 2 bulan ini tak aku pikirkan, mungkin karena aku sedang sibuk mencari hal lain. Aku sedikit bercerita tentang "kita" pada malam ini. Entah "kita" yang mana. "Kita" yang hanya sebuah mimpi yang tak pernah jadi satu
Kita pernah saling mengejar satu sama lain tetapi kita tak pernah untuk berlari bersama. Sepanjang jalan kita hanya saling mengejar. Hingga suatu hari aku terjatuh. Tapi kau terus berlari. Saat terjatuh itu, aku pun yang mulai mengejarmu. Aku dalam posisi mengejar dan kamu selalu berlari tanpa berbalik arah lagi. Iya terus dan terus lari. Ketika aku mengejar aku terjatuh berkali-kali. Diawal aku terjatuh mungkin kamu selalu berbalik badan dan menolongku. Itu terjadi setiap kali. Tapi lalu kamu tetap berlari dan aku terus mengejar. Suatu hari, ada jatuhan dimana kamu tak berbalik arah lagi. Iya kamu tak berbalik arah untuk menolong. Aku berusaha untuk mengejarmu dengan rasa sakit saat berlari itu. Terus mengejar dan mengejar. Aku mulai lelah saat mengejar, karena kamu tak berbalik arah sama sekali. Lalu aku diam, aku diam ditempat itu sudah cukup lama aku diam. Tanpa ada gerakan untuk berpindah tempat. Awalnya aku berharap kamu berbalik arah dan kembali. Tapi kamu terus berlari.
Kemudian aku tetap diam ditempat itu. Entah kemudian aku mencoba membuka mata. Ada banyak tangan yang ingin berlari denganku. Tapi aku mencoba untuk berdiri sendiri lagi. Tapi entah anehnya, aku tak mengejarmu lagi. Aku cuma ingin lari saat ini. Tanpa peduli di depan ada kamu atau tidak. Aku terus lari tanpa peduli kamu berbalik arah atau tidak. Aku pedulikan hanya aku terus berlari menjalani hidup ini tanpa peduli apa yang kamu lakukan saat ini.
Sesekali aku melihat ke arahmu. Tapi entah kenapa yang aku rasa hanya biasa. Tak ada yg bisa aku rasa. Kemudian aku memutuskan untuk berlari ke tujuanku. Entah dimana. Aku yakin dengan berlari aku sampai di tempat yg aku inginkan.
Untuk kamu, tetaplah berlari sesuai tujuanmu. Berlarilah.. semoga kita sampai tujuan masing-masing. Karena dunia "kita" terlalu beda untuk bersatu