Keinget percakapan bersama seorang teman, ketika saya mau manggil Pak Edy buat ngisi Pondok Ramadhan kelas XII.. Entah hari itu aku berpenampilan seperti biasa aslinya. Memakai rok merah , dan memakai jilbab merah yang menutupi, dan baju pink. yah.. aku rasa biasa, tapi entah tiba-tiba orang itu bilang'
"Dan, kamu cantik dan anggun hari ini."
"Aku rasa penampilanku selalu cantik dan anggun. Tapi sifatku yang kakean tingkah dan ceplas ceplos."
"Iyo dan, ancen *ngguyu*. Outer beauty, Inner Handsome"
"Oh, dasar. Tapi aku jek isok lemah lembut yo. Aku jek perempuan."
....... ya begitulah....
Ada lagi.. ini ketika les.. Kita sedang merasani anak les sebelah yang anggun dan cantik seh menurutku... Tiba-tiba salah satu bilang ke aku "Kalo kamu mah ama dia, ibaratkan langit dan bumi" Jujur aslinya sakit hati banget pas dibeginikan....
Dan hari ini aku mendapatkan komen dari Mbak Ambar.. ya orang yang lama gak aku temui, tahu-tahu udah nikah dan lagi hamil. Tapi sedang di Banjar. Kemudian ya baca nih..
Agak makjleb beneran... mbaknya bilang aku anggun dan begitu. Dari tingkah sudah tahu ya kalau aku ini tomboy amat orangnya. Makek rok panjang pun gak bisa nutupi ketomboyanku.. ama tingkahku...ya emang agak cowok. Aslinya ya beban seh... soalnya masih menyerupai laki-laki.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma dia berkata:
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang meyerupai laki-laki.” (HR. Al-Bukhari no. 5885)
Allah Ta’ala berfirman:
وليس الذكر كالأنثى
“Dan laki-laki tidaklah sama dengan wanita.” (QS. Ali Imran: 36)
Ini merupakan ketatapan kauni dari Allah Ta’ala, bahwa lelaki tidaklah sama dengan wanita dan wanita tidaklah sama dengan lelaki. Karenanya wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk beriman kepada ayat ini dengan cara meyakini adanya sisi-sisi perbedaan antara lelaki dan wanita. Dan Allah Ta’ala menetapkan yang demikian karena memang Allah Ta’ala telah menjadikan jenis lelaki lebih utama daripada jenis wanita, dan hanya milik Allah semua penciptaan dan urusan.
Toh selalu tak renungi aslinya hadits di atas, pingin rasanya mengurangi sifat itu. Yang Alhamdulillah sudah berkurang ketika SMA tetapi masih terlihat sih. Gaya ngomongaku... hmmm... Ya masih berusaha seh.. Semoga bisa sedikit demi sedikit lah. Makasih ya buat semuanya yang selalu ngingetin aku.. Setidaknya itu lumayan Makjleb.