Kejadian ini telah terjadi berkali-kali, mungkin sampai Mama dan Ayahku bosan mendengar rengekanku yang seperti anak kecil ini yang begitu saat ingin untuk merantau ke Ibukota Negara ini. Sampek akhirnya pindah haluan ke kota Pelajarpun tak boleh. Hingga pindah lagi ke kora Paris Van Java dan entah mengapa ketika memilih kota ini keluargaku agak luluh, karena memang dasarnya orang teknik (mungkin?). Tapi luluhnya hanya sebentar, dan akhirnya tak dibolehkan lagi. Yasudah intinya gak boleh. Entah ketika itu ada yang jatuh dari mataku, sudah biasa, sangat biasa sekali. Hingga orang tuaku pun sudah lelah untuk meresponnya. dan Lalu..
"Mbak mbak, sogeh kok sogeh banyu moto"
(celetukan Mama)
Oke aku, diam dan justrul tersenyum mendengar perkataan itu.. hehe.
Entah, memang benar perkataan itu, tapi aku tetap bersyukur dengan diriku yang begitu "sogeh" dengan banyu moto.. Ada kok orang yang begitu susah sekali untuk menangis, dan mungkin mereka semua pada iri dengan diriku.
Harapanku nulis ini sh, biar orang yang biasanya selalu bikin aku nangis yah walaupun halnya sepeleh semoga dia memahami saja, sudah tabiat. Maaf juga untuk orang itu yang rasanya beban ketika melihatku menangis (mungkin?). hmm. yasudah, Tapi bukan karena tabiat aku gak mau usaha buat gak jai orang yang "sogeh" banyu moto. Aku pingin tetep usaha buat jadi orang yang gak nangisan, soalnya yah takut aja mensusahkan orang.
Yaudah, maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar