sekarang bagaimana caranya kita melupakan semuanya
Selasa, 22 Januari 2013
Rabu, 09 Januari 2013
Tak terucap
Hanya dengan diam bait-bait puisi ini aku tulis..
Hanya dengan diam, mata ini selalu menuju kemana langkah kakimu menuju...
semuanya berubah begitu saja.. sangat cepat.. secepat kakimu yang menendang bola itu,,
Tak seperti saat itu,, saat dimana aku tak acuh dengan yang ada,,
Hanya dengan diam, kepedulian ini jauh lebih dalam..
hingga tak satu haripun aku tak tahu apa yang kau lakukan..
Aku tak mengingat ataupun menghafal.. Tapi itu mengalir apa adanya...
Tanpa aku harus mengikuti jejak langkah kakimu menuju..
Mungkin Tak pernah terucap
Hanya dengan diam, mata ini selalu menuju kemana langkah kakimu menuju...
semuanya berubah begitu saja.. sangat cepat.. secepat kakimu yang menendang bola itu,,
Tak seperti saat itu,, saat dimana aku tak acuh dengan yang ada,,
Hanya dengan diam, kepedulian ini jauh lebih dalam..
hingga tak satu haripun aku tak tahu apa yang kau lakukan..
Aku tak mengingat ataupun menghafal.. Tapi itu mengalir apa adanya...
Tanpa aku harus mengikuti jejak langkah kakimu menuju..
Mungkin Tak pernah terucap
Semangat Baru itu....
Ada semangat baru yang timbul, memang sudah lama semangat ini mulai muncul. Tapi itu yang membuatku lebih semangat lagi untuk Belajar menuntut Ilmu. Selain Orang tua, dan Guru-guru yang hebat serta teman-temanku. Tak luput pula untuk mengharap ridhaNya aku pergi untuk mencari Ilmu.
Aku rasa semangat ini pula yang membuatku jauh lebih ceria di Tahun terakhirku di SMALA, dalam menghadapi Unas, SNMPTN, maupun SBMPTN. Mungkin orang rasa hal ini aneh, tapi karen hal itu pula aku lebih nyaman untuk belajar di kelas, betah dengan kelas, betah dengan sekolah, dan segala hal. Yah walaupun, entah tak tahu.. hal itu akhirnya membuatku berfikir akan kemana aku ini. Aku tak tahu, mungkin karena diri ini yang kurang tegas untuk meletakkan hatiku pada suatu hal yang ingin aku capai. Karena mudanya diri ini terombang ambing dengan hal yang ada.
Aku bersyukur setidaknya, dengan semangat yang ada saat ini. Semua membuatku jauh lebih baik. Lebih bersyukur dan menghargai perbedaan yang ada. Yah walaupun aku hanya dengan diam.
Kamis, 03 Januari 2013
Janji yang Terlupakan
Pernah gak kalian punya janji? Pasti pernah. Lah tapi aku punya cerita lucu tentang suatu perjanjian nih. Ini kisahnya ama sahabat-sahabat cewek gue pas SMP dulu. Lah ini anehnya, kita lupa dengan janji kita semua... Lah aneh janji itu diingatkan kembali oleh Allah melewati sahabat saya yaitu Fia.. Hmm.. Janjinya amat simple banget, kalau dijalani bener-bener bermakna buat kita semua.
Lucu janjinya isinya sih simple, pingin tak tulis disini biar kita gak lupa semua yah kawan , buat kalian (Megi, Aicha, Fia, Vinca, Amel)
"Sapa diantara kita yang bangun tengah malam dan sholat malam, jangan lupa sms yang lain semuanya. Biar kita shalat malam bareng. Trus seterusnya kita juga bakal ngelakuin shalat dhuha. sama kalau biasa puasa Senin-Kamis. Kita harus saling mengingatkan. Biar muda buat ngeraih cita-cita"
pokoknya begini, lupa gimana dialog lengkapnya.. Jujur aku lupa banget. Kalau gak salah sih pinginnya masuk SMALA bareng, trus di SMALA, bakal melakukan itu semua lagi.. Tapi Qadarullah, diantara kita tidak semua masuk SMALA.
Yuk, rek.. tetep lakukan janji ini, buat masa depan kita yang lebih baik. Biar kita dipermudah ama Allah buat ngeraih cita-cita kita semua..
Oke semangat buat Masa Depan Cerah yang sudah menanti.. Amiin..
Love you, Kawan... :)
Lucu janjinya isinya sih simple, pingin tak tulis disini biar kita gak lupa semua yah kawan , buat kalian (Megi, Aicha, Fia, Vinca, Amel)
"Sapa diantara kita yang bangun tengah malam dan sholat malam, jangan lupa sms yang lain semuanya. Biar kita shalat malam bareng. Trus seterusnya kita juga bakal ngelakuin shalat dhuha. sama kalau biasa puasa Senin-Kamis. Kita harus saling mengingatkan. Biar muda buat ngeraih cita-cita"
pokoknya begini, lupa gimana dialog lengkapnya.. Jujur aku lupa banget. Kalau gak salah sih pinginnya masuk SMALA bareng, trus di SMALA, bakal melakukan itu semua lagi.. Tapi Qadarullah, diantara kita tidak semua masuk SMALA.
Yuk, rek.. tetep lakukan janji ini, buat masa depan kita yang lebih baik. Biar kita dipermudah ama Allah buat ngeraih cita-cita kita semua..
Oke semangat buat Masa Depan Cerah yang sudah menanti.. Amiin..
Love you, Kawan... :)
"Sogeh" Banyu Moto
Kejadian ini telah terjadi berkali-kali, mungkin sampai Mama dan Ayahku bosan mendengar rengekanku yang seperti anak kecil ini yang begitu saat ingin untuk merantau ke Ibukota Negara ini. Sampek akhirnya pindah haluan ke kota Pelajarpun tak boleh. Hingga pindah lagi ke kora Paris Van Java dan entah mengapa ketika memilih kota ini keluargaku agak luluh, karena memang dasarnya orang teknik (mungkin?). Tapi luluhnya hanya sebentar, dan akhirnya tak dibolehkan lagi. Yasudah intinya gak boleh. Entah ketika itu ada yang jatuh dari mataku, sudah biasa, sangat biasa sekali. Hingga orang tuaku pun sudah lelah untuk meresponnya. dan Lalu..
"Mbak mbak, sogeh kok sogeh banyu moto"
(celetukan Mama)
Oke aku, diam dan justrul tersenyum mendengar perkataan itu.. hehe.
Entah, memang benar perkataan itu, tapi aku tetap bersyukur dengan diriku yang begitu "sogeh" dengan banyu moto.. Ada kok orang yang begitu susah sekali untuk menangis, dan mungkin mereka semua pada iri dengan diriku.
Harapanku nulis ini sh, biar orang yang biasanya selalu bikin aku nangis yah walaupun halnya sepeleh semoga dia memahami saja, sudah tabiat. Maaf juga untuk orang itu yang rasanya beban ketika melihatku menangis (mungkin?). hmm. yasudah, Tapi bukan karena tabiat aku gak mau usaha buat gak jai orang yang "sogeh" banyu moto. Aku pingin tetep usaha buat jadi orang yang gak nangisan, soalnya yah takut aja mensusahkan orang.
Yaudah, maaf.
Langganan:
Postingan (Atom)