Beliau adalah kakak kelasku. ketika aku kelas X dia kelas XII. Aslinya aku gak seberapa dekat ama dia. Taapi gatau aku tertarik dengan kepribadiannya. Orang yang menurutku jarang sekali untuk ditemui. *ojok GR tapi mbak*. Kataku mbak vivin sama dengan Bianda. Gatau dari mananya. Pokoknya sama deh... *ahhhh gpt*
Hari ini aku ketemu beliau di salah satu tempat makan yang ada di Surabaya. Waktu itu pula secara spontan aku memeluk beliau. Aku kangen ama beliau. Trus kita lumayan ngobrol tentang banyak hal. Ya ngalur ngidul banget. Orang ini memang orang plegmatis. Cenderung diam tapi kalo ngomong nyelkit banget alias sarkasme. Tapi aku sanguinis orangnya. sukanya ngalor ngidul kalo ngomong. Korak banget. Waktu itu mbak vivin tiba-tiba buka tas kecil bewarna putih dan merogoknya. mengambil buku kecil yang sering tak bawak kemana-mana dan sering aku baca waktu aku butuh. Mbaknya langsung mengintograsi. Tapi aku hanya menjawab yang penting-penting saja. hehe.
Ada hal yang menarik yang kita bicarakan yaitu "Budaya Tinggi". Apakah "Budaya Tinggi" itu? Ya jujur awalnya aku tak tahu... tapi lama-kelamaan aku paham dengan kata-kta yang dijelaskan beliau. Ya begitu deh... haha... aku bingung mau jelasin... intinya itu suatu .... yang di tinggiin. Kamu paham? Yasudahlah.
Trus mbak vivin juga tanyak tentang kabar sahabatnya yaitu mbak Tsalitsa. Aku lebih deket ama mbak ini lho dari pada mbak Vivin. Taapi gak penting seh. Yaudah begitu aja sekilas tentang ceritaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar