Jujur, suatu perilaku yang mulia. Jujur memang baik, apalagi Allah menjamin surga bagi orang yang jujur dalam hidup. Tapi tahukah kamu? Jujur bisa membawamu ke malapetaka? Jujur bisa membawamu ke suatu hal yang membawamu kepada suatu masalah. Yupz, mungkin kamu bilang dirimu terlalu polos. Iya polos, terlalu bodohnya dirimu tak bisa membedakan kata yang mana harus kau ucap ketika kamu bersikap jujur.
Mengapa demikian? Disini, Aku memiliki suatu permasalahan. Ada seorang perempuan yang sedang berjalan dengan pria dimana mereka telah akrab lama, kebetulan hari iti bau mulut si pria kurang enak. Si perempuan bilang "kamu gak gosok gigi ta, bau tahuk.yek.. *bete2 ga jelas tapi tetep jalan di samping pria*"
Dan ada jawaban lain "hmmm.. makan apa tadi? Kalau makan jangan yg aneh-aneh nantik gantengnya ilang "
Aku yakin dari kedua jawaban tersebut dapat dibedakan, keduanya memang memiliki sisi kejujuran tapi berbeda. Yang jawaban pertama cenderung menyedutkan si pria, serta jawaban yang kedua lebih mengarah memperbaiki agar si pria juga gak seberapa terpojokan. Hmm..
Kan.. jujur itu punyak banyak makna. Dan memang dalam kejujuran pun masih banyak topeng yang terselip.
Setidaknya memilih kata yang baik ketika berkata itu perlu, sambil memfilter apa yang kita ucap sebelum keluar.